Video Of Day

Information Center

Peran Masjid Meningkatkan Minat Baca

Secara Bahasa, masjid berasal dari kata sajada, bermakna sujud, taat, patuh, bersimpuh, dan merendahkan diri hanya kepada Allah Subhanahuwataala. Sedangkan secara istilah, masjid diartikan sebagai tempat suci untuk mendekatkan diri kepada Allah yang bebas dari kepentingan apapun kecuali mengharapkan kebaikan dari-Nya dan membentuk hamba yang saleh dengan sesama.

Ketika Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah, Langkah pertama begitu sampai di Madinah adalah membangun masjid. Para ahli sejarah mencatat, Langkah Nabi tersebut merupakan strategi perjuangan yang sangat jenius. Melalui masjid, Rasulullah Saw telah mencetak banyak tokoh yang kemudian menjadi penerus dakwahnya.

Manurut Didin Hafidhuddin (2002), kader masjid pada zaman Rasulullah Saw adalah aktivis di berbagai bidang kehidupan. Sebagian dari mereka menjadi pedagang yang berhasil menguasai pasar; tentara yang disegani dan ditakuti musuh; birokrat yang Amanah, bertanggungjawab dan mencintai rakyat; cendekiawan pecinta dan penyebar ilmu pengetahuan; pengusaha dan pekerja yang memiliki moral dan etos kerja tinggi; serta penyebar risalah Islam yang ikhlas tanpa mengenal Lelah.

Berangkat dari makna generik masjid dan realitas sejarahnya, Yusuf Qardhawi secara garis besar membagi fungsi masjid menjadi dua: Sebagai tempat ibadah yang suci untuk membangun nilai-nilai ketakwaan kepada Allah; dan tempat untuk memanifestasikan nilai-nilai ketakwaan tersebut melalui fungsi sosialnya.

Selain digunakan sebagai tempat sholat dan berzikir kepada Allah, masjid memiliki fungsi sebagai sarana pembelajaran ilmu pengetahuan dengan berbagai varian keilmuannya (tafaqquh fi al-din), media pembentukan karakter umat, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat melalui pengembangan Lembaga amil zakat, infak dan sedekah, pemersatu dan perekat solidaritas keislaman (ukhuwwah islamiyyah), dan lain-lain.

Written by : Ririn Saprina

Source

Tidak ada komentar

Berikan Komentar